STOP ..! ! ! " HUBUNGAN INT** DI KAMAR MANDI HUKUM NYA MAKRUH . "APA ALASANYA .SILAHKAN BACA DAN SHARE ARTIKEL INI SEMOGA DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA
Teman dekat dunia islam, ada seseorang rekan yang memberi pertanyaan menggelitik tentang Bagaimana Hukum jalinan Int** di kamar mandi? Lantaran hal yang peka ini tidak sering sekali memperoleh kajian dengan cara terbuka, walau sebenarnya seorang juga butuh memperoleh kejelasan hukum supaya apa yang dikerjakannya itu tak menyalahi kehalalan terlebih bila nyatanya yang dikerjakannya yaitu makruh bahkan juga haram. Pasti hal semacam ini begitu utama di ketahui oleh muslim yang sudah menikah, waktu menginginkan terkait Int** di satu tempat, seumpama kamar mandi.
Kenapa hal semacam ini dibicarakan, tidakkah kamar mandi yaitu tempat pribadi yang tertutup, serta tidakkah suami istri yaitu halal waktu bakal terkait Int** dimana saja? Sudah pasti ada hubungan, lantaran bakal punya pengaruh pada banyak hal satu diantaranya menyebutkan nama Allah di satu tempat yang sesungguhnya tak diijinkan atau makruh untuk mengerjakannya.
Terdapat banyak kajian tentang hal semacam ini yang semakin lebih gampang bila dikelompokan dalam sebagian poin :
Kesatu, Pasangan suami istri sebentar bakal lakukan jalinan jima’ (jalinan Int**) disarankan untuk berdoa terlebih dulu, seperti yang dikerjakan Rasulullah :
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seseorang dari kalian (yakni suami) menginginkan terkait Int** dengan istrinya, lantas ia membaca do’a : Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa, “Dengan (menyebutkan) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (masalah) setan serta jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan pada kami”, lalu bila Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari jalinan Int** itu, jadi setan akan tidak dapat mencemoohkakan anak itu selamanya” (HR. Bukhari no. 6388 serta Muslim no. 1434)
Analoginya, dikamar mandi terlarang (makruh) untuk berdoa, menyebutkan asma Allah juga berzikir, seperti hadist kisah Muslim yang menyebutkan Rasulullah tak membalas salam dari seorang waktu ia tengah didalam kamar mandi.
Ke-2, Imam Nawawi menyampaikan bila hukumnya makruh untuk beberapa orang yang buang hajat untuk berzikir mengatakan Subhanallah, laa ilaaha illallah, tak menjawab salam, berdoa serta menjawab doa orang yang bersin, juga menjawab Adzan.
Ketiga, Bila sangat terpaksa bersin di kamar mandi, sebaiknya berdoa dalam hati saja, demikian halnya waktu berjima’ bila dikerjakan di kamar mandi, jadi sebaiknya berdoa dalam hati. Hal semacam ini hukumnya makruh tanzih bukanlah haram serta yang mengerjakannya bukanlah kelompok dosa, sekian imam Nawawi memberikan. (saksikan Syarh Shahih Muslim, 4 : 61)
Ke empat, Baiknya terkait Int** janganlah dikerjakan dalam kamar mandi, terlebih kamar mandi umum, lantaran selain itu bukanlah tempat ideal serta nyaman untuk beribadah seperti itu, hal ini dapat terkait dengan tempat hilir mudik beberapa orang, terlebih pintunya yg tidak dapat tertutup prima.
Ke lima, Melindungi kerahasiaan jalinan Int** dari penilaian orang lain, anak-anak serta dari beberapa orang yang dapat tahu bila dikerjakan di satu tempat yang mungkin didatangi mereka. Walau sebenarnya jalinan Int** yaitu hal yang pantas dirahasiakan.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya termasuk juga manusia paling buruk kedudukannya di segi Allah pada hari kiamat yaitu lelaki yang menggauli istrinya lalu dia sebarkan rahasia ranjangnya. ” (HR. Muslim no. 1437).
“sebarkan”, di sini tidak cuma dengan cara berniat, tetapi juga lantaran kelalaian pelaku jalinan Int** itu yang lakukan di tempat yg tidak aman dari pendengaran serta pandangan orang lain.
Ke enam, Ada juga yang mengatakan (Fatwa Islam situs) bila hukum terkait Int** dalam kamar mandi tidaklah terlarang, serta tidak ada juga kafarah yang dikerjakan, cuma saja hal itu menyelisihi adab kesopanan, serta satu lagi permasalahan yang cukup krusial yaitu membaca doa sebelumnya jima’ di kamar mandi makruh atau condong terlarang bila dikerjakan dengan cara lesan.
Ketujuh, Kerjakan jalinan Int** ditempat yang harusnya (seumpama kamar) yang tertutup rapat, yang tambah nyaman, tenang serta tak ada rasa kuatir bila ada yang mendekati tempat umum itu. Walau demikian bila dalam kondisi sangat terpaksa (oleh kondisi), suatu hal yang darurat dalam Islam, pasti dari yang Harampun mungkin saja halal demikian halnya hukum makruh jadi dapat beranjak jadi mubah.
Sekian teman dekat dunia islam, mudah-mudahan adab dalam Islam apa pun memiliki bentuk bisa digerakkan dengan ikuti sunah Rasulullah. Seperti terkait Int**, mudah-mudahan dapat dikerjakan dengan lebih mengasyikkan di tempat nyaman.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda semua, KHUSUSNYA untuk anda yang sedang membaca hingga akhir artikel ini.
Terakhir, sebelum anda menutup halaman ini, sempatkanlah berbagi kepada rekan anda di facebook/twitter/gplus/BBM/WA atau di mana saja MESKIPUN cuma sekali. BANTU SHARE YA...!!
Itu adalah salah satu chat dengan konsumen PARFUM CINTA beberapa waktu lalu. Ada ribuan testi seperti itu yang puas bahkan berterima kasih karena sudah jual parfum cinta.
Pemesanan Hubungi:
WhatsApp / SMS (ISAT): 085608861555
Untuk yang jomblo, aroma khas parfum ini akan berinteraksi ke pikiran yang dapat menimbulkan rasa suka, naksir, bahkan jatuh cinta dari lawan jenis Anda, sehingga memudahkan Anda mencari pasangan.
Untuk yang sudah punya pasangan, parfum ini bisa membuat pasangan Anda lebih mesra, lebih nyaman, makin lengket, dan wanginya bikin tambah kangen.
Untuk yang sudah menikah, parfum ini bisa sedikit berbahaya, hehe. Aroma khasnya akan membuat pasangan Anda pengennya romantisan terus, jdi sering bolos kerja.
KELEBIHAN
Parfum ini juga tidak mengandung alkohol, jadi tidak lengket di baju atau badan Anda. Bagi yang beragama Islam, tidak perlu was-was, parfum ini halal dan bisa digunakan ketika shalat.
Parfum ini beraroma soft dan tidak nyengat, sangat lembut sehingga banyak yang suka.
Pemesanan Hubungi:
WhatsApp / SMS (ISAT): 085608861555